Wajah mungil Chiara Mehare tampak serius namun tetap anggun ketika melangkah membawa baki berisi Sang Saka Merah Putih pada peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Lapangan Gelora Santiago, Tahuna.
Siswa SMA Negeri 1 Tahuna itu menjadi pusat perhatian ribuan pasang mata yang hadir menyaksikan upacara sakral tersebut.
Chiara, yang lahir pada 5 Oktober 2008, tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa dirinya akan dipercaya memegang tugas sebesar itu.
Ia mengaku sempat diliputi rasa gugup saat mengetahui dirinya terpilih sebagai pembawa baki.
“Tentunya saya sangat gugup ketika dipercayakan mengibarkan bendera merah putih di pagi hari. Saya mengucapkan terima kasih kepada ayah dan ibu serta kakak-kakak pembina yang telah membimbing kami. Ini merupakan sejarah terindah dalam kehidupan saya,” ungkap Chiara dengan mata berbinar.
Sebagai salah satu siswa berprestasi di sekolahnya, Chiara memang dikenal tekun dan disiplin. Keikutsertaannya sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menjadi bukti dedikasi dan semangatnya untuk mengabdi pada bangsa, meski masih berusia belia.
Bagi Chiara, momen tersebut bukan sekadar tugas upacara, melainkan sebuah kehormatan besar.
Dengan penuh rasa bangga, ia berharap pencapaiannya dapat menjadi motivasi bagi teman-teman sebaya, sekaligus kebanggaan bagi sekolah dan keluarganya.
“Saya bangga bisa membanggakan orang tua dan guru di sekolah. Ke depan, saya bertekad menjadi anak yang dapat meraih cita-cita serta menjadi harapan penerus bangsa, khususnya untuk daerah Sangihe,” pungkas Chiara sambil tersenyum.
Upacara peringatan HUT ke-80 RI di Tahuna pun terasa semakin khidmat dengan kehadiran para putra-putri terbaik daerah, salah satunya Chiara, yang membawa Sang Saka Merah Putih dengan penuh keyakinan dan kebanggaan.
Penulis: Jaya Bawole
