Presiden Zelenskyy Tolak Ajakan Paus untuk Bernegosiasi dengan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak ajakan Paus untuk bernegosiasi dengan Rusia. Ajakan ini dipandangnya sebagai mediasi virtual yang tidak mempertimbangkan pengorbanan rakyat Ukraina.

The Narator

Narator – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menegaskan penolakannya terhadap ajakan Paus Fransiskus agar Ukraina bernegosiasi dengan Rusia.

Melalui pidato video pada Minggu (10/3), Zelenskyy merespon pernyataan Paus yang dianggapnya tidak berkaitan dengan upaya tokoh agama di Ukraina yang berjuang untuk membela negara.

Zelenskyy menyoroti dukungan yang diberikan oleh para tokoh agama di Ukraina, baik melalui doa, diskusi, maupun tindakan nyata. Baginya, dukungan ini mencerminkan solidaritas gereja dengan umatnya, bukan sekadar mediasi virtual dari jarak jauh.

“Melakukan mediasi virtual antara seseorang yang ingin hidup dan seseorang yang ingin menghancurkan Anda,” tegasnya.

Meski tidak secara langsung menyebut nama Paus Fransiskus, reaksi tegas Zelenskyy muncul setelah pernyataan Paus dalam wawancara dengan kantor penyiaran Swissm RTS.

Paus Fransiskus menyatakan bahwa Ukraina harus memiliki keberanian untuk mengibarkan “bendera putih” dan bersedia bernegosiasi. “Menurut saya, yang terkuat adalah yang melihat situasi, memikirkan tentang rakyat, dan berani mengangkat bendera putih untuk bernegosiasi,” ujar Paus Fransiskus.

Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari pemerintah Ukraina dan sejumlah pemimpin negara Eropa, yang dinilai tidak menekankan pada korban jiwa dan wilayah Ukraina yang hilang akibat invasi Rusia.

Namun, Vatican News pada Senin (11/02/2024) melaporkan bahwa Direktur Kantor Pers Takhta Suci, Matteo Bruni, membantah interpretasi “bendera putih” sebagai seruan penyerahan. Matteo mengklarifikasi bahwa Paus Fransiskus mendukung solusi diplomatik dan gencatan senjata untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi.

Bagikan

Artikel
Terkait