Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan penurunan status aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menjadi Level 3 atau Siaga pada Senin (13/05). Keputusan ini didasarkan pada hasil evaluasi data visual dan instrumental.
Meskipun demikian, Ketua tim tanggap darurat erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi, Kementerian ESDM, Kristianto, mengingatkan agar warga tetap waspada. Hal ini karena dalam status siaga ini, baha potensi erupsi dalam skala besar masih bisa terjadi, dengan lontaran material dan abu vulkanik, yang dapat dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin.
“Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan tidak memasuki radius 4 kilometer sesuai dengan rekomendasi,” ujar Kristianto, Senin (13/05).
Kristianto menjelaskan bahwa pasca erupsi pada 30 April, pihaknya telah melakukan pemantauan dan evaluasi aktivitas gunung secara intensif. Meskipun fluktuasi masih terjadi, terdapat tren penurunan aktivitas.
Data aktivitas gunung mulai dari tanggal 1 Mei hingga 13 Mei menunjukkan bahwa terdapat 2 kali kegempaan erupsi, 22 kali gempa hembusan, dan 91 kali gempa vulkanik dangkal. Selanjutnya, ada 29 kali gempa vulkanik dalam, 6 kali gempa tektonik lokal, 56 kali gempa tektonik jauh. Pada tanggal 13 Mei, gempa tremor secara terus menerus dengan amplitudo menurun menjadi sekitar 2 milimeter.
Hingga hari ini, dia mengatakan bahwa pihaknya pun terus memantau perkembangan aktivitas gunung dengan alat seismograf yang dipasang di Gunung Ruang dan di Pulau Tagulandang.
“Ada tiga alat seismograf yang kita pasang, satu di Gunung Ruang dan dua di Pulau Tagulandang. Dari data tersebut, kami melihat tren penurunan jumlah kegempaan, terutama yang berhubungan dengan suplai magma atau kegempaan vulkanik,” ujarnya.
Penulis: Tim Redaksi
